JAKARTA=14800
BOGOR=14700
CIANJUR=14700
SUKABUMI=14700
PURWOKERTO=14000
JOGJA=14000
SEMARANG=14000
KUDUS=14000
MAGELANG=13900
SUKOREJO=13800
SOLO=13700
MAGETAN=13600
JEMBER=13800
BANYUWANGI=14000
PURBALINGGA=14200
SURABAYA=14200
LUMAJANG=14000
MALANG=14400
PARE=14100
BLITAR=14100
30 May 2013
27 May 2013
Pengujian Katul
Untuk menghindari kerugian akibat adanya praktek manipulasi katul di pasaran maka diperlukan ketelitian dan kejelian dalam memilih jenis katul yang dutawarkan oleh oleh penjual katul. Ada beberapa metode yang cepat serta mudah untuk mendeteksi manipulasi katul di lapangan yaitu dengan cara uji phloroglucinol dan uji apung sekam.
Uji phloroglucinol yaitu merupakan uji kualitatif kontaminan (banyak/sedikitnya kontaminan) yang terkandung didalam katul menggunakan larutan Phloroglucinol 250 ml terdiri yang terdiri dari 200 ml HCl 2 N + 50 ml etanol absolute + 2.5 g.
Adapun langkah-langkah pengujian yaitu :
1.Disiapkan alat dan bahan untuk uji : awan petri, pipet, timer,
katul standar , katul uji
2.Katul ditimbang + 2 gram , kemudian dimasukkan ke cawan petri
3.Ditambahkan 10 ml larutan phloroglucinol
4.Digoyang-goyang hingga larutan merata ke permukaan katul
5.Dibiarkan dan ditunggu selama 15 menit
6.Diamati perubahan warna pada katul (serpihan partikel yang
berwarna merah merupakan sekam)
7.Dibandingkan dengan katul standar (kualias baik)
Sedangkan uji apung sekam merupakan uji yang dilakukan dengan cara memasukkan sekam kedalam air dan kemudian diamati selama kurang lebih 15 menit dan berikutnya diamati jumlah sekam yang mengapung. Diantara dua uji tersebut, uji phloroglucinol-lah yang memberikan hasil yang lebih teliti. Untuk lebih jelasnya metode ini bisa ditanyakan langsung pada TS-TS yang berada di lapangan.
Apabila upaya pencegahan sudah dilakukan dan hasilnya menunjukkan kualitas katul dipasaran sedang tidak baik atau banyak terjadi manipulasi maka tindakan yang bijaksana adalah segera bertanya pada TS untuk merubah komposisi campuran. Selain itu juga dapat mencoba memakai pakan custom feed atau pakan setengah jadi (CF 204, semi konsentrat). Dengan pakan ini peternak tidak perlu mencampur dengan katul lagi akan tetapi cukup membuat campuran antara CF 204 dengan jagung. Sehingga dengan ini dijamin katul yang ada didalam campuran berkualitas baik.
Uji phloroglucinol yaitu merupakan uji kualitatif kontaminan (banyak/sedikitnya kontaminan) yang terkandung didalam katul menggunakan larutan Phloroglucinol 250 ml terdiri yang terdiri dari 200 ml HCl 2 N + 50 ml etanol absolute + 2.5 g.
Adapun langkah-langkah pengujian yaitu :
1.Disiapkan alat dan bahan untuk uji : awan petri, pipet, timer,
katul standar , katul uji
2.Katul ditimbang + 2 gram , kemudian dimasukkan ke cawan petri
3.Ditambahkan 10 ml larutan phloroglucinol
4.Digoyang-goyang hingga larutan merata ke permukaan katul
5.Dibiarkan dan ditunggu selama 15 menit
6.Diamati perubahan warna pada katul (serpihan partikel yang
berwarna merah merupakan sekam)
7.Dibandingkan dengan katul standar (kualias baik)
Sedangkan uji apung sekam merupakan uji yang dilakukan dengan cara memasukkan sekam kedalam air dan kemudian diamati selama kurang lebih 15 menit dan berikutnya diamati jumlah sekam yang mengapung. Diantara dua uji tersebut, uji phloroglucinol-lah yang memberikan hasil yang lebih teliti. Untuk lebih jelasnya metode ini bisa ditanyakan langsung pada TS-TS yang berada di lapangan.
Apabila upaya pencegahan sudah dilakukan dan hasilnya menunjukkan kualitas katul dipasaran sedang tidak baik atau banyak terjadi manipulasi maka tindakan yang bijaksana adalah segera bertanya pada TS untuk merubah komposisi campuran. Selain itu juga dapat mencoba memakai pakan custom feed atau pakan setengah jadi (CF 204, semi konsentrat). Dengan pakan ini peternak tidak perlu mencampur dengan katul lagi akan tetapi cukup membuat campuran antara CF 204 dengan jagung. Sehingga dengan ini dijamin katul yang ada didalam campuran berkualitas baik.
JENIS JENIS KATUL
Katul atau dedak adalah komponen pokok dalam campuran untuk pakan dari ayam petelur. Dalam beberapa musim katul gampang untuk di dapatkan, demikian juga pada bulan bulan tertentu katul ini sulit sekali di dapatkan dan harganya melambung tinggi.
Pada dasarnya ada tiga macam jenis dari katul ini:
1. Katul poles/PK1 atau grantex.
Katul ini merupakan proses pertama dari pecah kulit padi. Jadi katul ini masih campur dengan sekam atau kulit padi nya. Jenis ini tentunya sangat tidak baik jika di jadikan campuran untuk pakan layer/petelur. Katul jenis ini biasanya cocok hanya untuk dijadikan pakan sapi perah atau untuk para peternak babi di bali.
2. Katul PK2. Katul ini merupakan katul yang dihasilkan dari padi yang sudah masuk mesin PK1 dan sekamnya sudah dipisahkan, kemdian masuk ke poles sehingga katul yang di hasilkan kadar sekamnya sudah lebih sedikit dari katul PK1. Jenis katul ini sudah cukup layak untuk dijadikan campuran pakan bersama dengan jagung dan konsentrat.
3. Katul Separator.
Katul ini di hasilkan dari mesin poles yang padinya sudah melalui beberapa kali proses Pecah Kulit(PK) sehingga hampir bisa di katakan prosentase dari sekam padinya cuma 5%. Katul jenis ini sangat layak untuk di jadikan campuran pakan ternak. Tentu saja harga katul jenis paling mahal harganya.
Padi saat katul sulit seperti sekarang ini, susah sekali mencari katul asli, banyak sekali katul yang beredar merupakan katul PK1 yang di giling kembali, bahkan lebih parah lagi banyak para pedagang katul ini yang mencampur katul tersebut dengan tepung batu yang merupakan bahan dasar keramik dan bentuknya mirip sekali dengan katul.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya tepung batu dan banyak sedikitnya sekam giling dalam katul ini, farm kami menggunakan larutan tertentu untuk dapat mendeteksi campuran yang didalam katul tersebut.Biasanya larutan ini digunakan oleh pabrik pakan untuk Quality Control katul yang masuk ke pabrik.
Sebagai bagian dari peternak untuk musim katul mahal seperti ini sebaiknya kita justru menggunakan katul separator untuk campuran pakan ternak kita. Karena katul separator justru lebih tinggi ke aslianya. Daripada kita menggunakan katul yang lebih murah tapi justru akan merusak produksi telur dari layer kita.
Pada dasarnya ada tiga macam jenis dari katul ini:
1. Katul poles/PK1 atau grantex.
Katul ini merupakan proses pertama dari pecah kulit padi. Jadi katul ini masih campur dengan sekam atau kulit padi nya. Jenis ini tentunya sangat tidak baik jika di jadikan campuran untuk pakan layer/petelur. Katul jenis ini biasanya cocok hanya untuk dijadikan pakan sapi perah atau untuk para peternak babi di bali.
2. Katul PK2. Katul ini merupakan katul yang dihasilkan dari padi yang sudah masuk mesin PK1 dan sekamnya sudah dipisahkan, kemdian masuk ke poles sehingga katul yang di hasilkan kadar sekamnya sudah lebih sedikit dari katul PK1. Jenis katul ini sudah cukup layak untuk dijadikan campuran pakan bersama dengan jagung dan konsentrat.
3. Katul Separator.
Katul ini di hasilkan dari mesin poles yang padinya sudah melalui beberapa kali proses Pecah Kulit(PK) sehingga hampir bisa di katakan prosentase dari sekam padinya cuma 5%. Katul jenis ini sangat layak untuk di jadikan campuran pakan ternak. Tentu saja harga katul jenis paling mahal harganya.
Padi saat katul sulit seperti sekarang ini, susah sekali mencari katul asli, banyak sekali katul yang beredar merupakan katul PK1 yang di giling kembali, bahkan lebih parah lagi banyak para pedagang katul ini yang mencampur katul tersebut dengan tepung batu yang merupakan bahan dasar keramik dan bentuknya mirip sekali dengan katul.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya tepung batu dan banyak sedikitnya sekam giling dalam katul ini, farm kami menggunakan larutan tertentu untuk dapat mendeteksi campuran yang didalam katul tersebut.Biasanya larutan ini digunakan oleh pabrik pakan untuk Quality Control katul yang masuk ke pabrik.
Sebagai bagian dari peternak untuk musim katul mahal seperti ini sebaiknya kita justru menggunakan katul separator untuk campuran pakan ternak kita. Karena katul separator justru lebih tinggi ke aslianya. Daripada kita menggunakan katul yang lebih murah tapi justru akan merusak produksi telur dari layer kita.
Perbedaan antara Telur Kulit Coklat dan Telur Kulit Putih
Telur Kulit coklat dan kulit putih memiliki nilai Nutrisi yang sama.Perbedaan warna kulit telur tersebut dikarenakan oleh jenis induk ayam petelurnya.Dimana ayam petelur berwarna putih akan menghasilkan telur dengan warna kulit putih, sedangkan ayam petelur berwarna coklat/merah akan menghasilkan telur berwarna coklat.Umumnya, ayam petelur berwarna coklat/merah ukurannya lebih besar dan memerlukan pakan lebih banyak, sehingga biasanya telur berwarna coklat cenderung lebih mahal harganya
Cara Memilih Telur Yang Baik
Kondisi cangkang telur tidak retak
Ukuran telur tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar
1. Warna telur tidak pucat atau terlalu gelap
2. Bersih dari berbagai kotoran atau pun noda
3. Tektur kulit telur halus mulus dan tidak kasar
4. Tenggelam di dalam air jika dimasukkan ke dalam air tidak terapung
5. Apabila diteropong terlihat jernih dan kuning telur ada di tengah telur
6. Baunya normal tidak berbau busuk
7. Bentuk lonjong telur normal tidak bulat dan tidan ceper sekali
8. Pilih yang dikemas dengan baik dan mengandung omega 3
25 May 2013
20 May 2013
16 May 2013
15 May 2013
13 May 2013
12 May 2013
11 May 2013
10 May 2013
4 May 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)